UlanRekomendasi,  UlanTrip

Krakatoa Trip

Liburan? Jarang banget!

Selain karena sulit cari waktu untuk cuti liburan, aku juga males kalau plan liburan bareng temen dari jauh-jauh hari karena lebih sering batal, hahaha.

Akhirnya pakai prinsip tahu bulat ‘digoreng dadakan’ haha alias ‘yang dadakan pasti jadi’, tetiba temenku ngajak short trip. Pilihannya waktu itu kepulauan seribu dan krakatau. Berhubung ada beberapa teman yang sudah pernah ke pulau seribu akhirnya kami memutuskan short trip ke Krakatau, alasannya karena bisa menikmati laut dan gunung sekaligus. Kami mengikuti open trip bersama @krakatautrip ( cek juga @indahnesiaid), karena ada promo bayar untuk lima orang, free satu orang lho!

Krakatau? Mendengar namanya saja membuat merinding, seolah imajinasiku dibawa ke zaman dahulu dimana pada tahun 1883 pernah terjadi letusan maha dahsyat dari Gunung Krakatau yang mengakibatkan Tsunami (kabarnya sampai 26 Desember 2004, tsunami akibat letusan gunung krakatau adalah yang terbesar) dan melenyapkan Gunung Krakatau itu sendiri. Gunung Krakatau sebenarnya merupakan rangkaian dari tiga gunung, yaitu Rakata, Danan, dan Perbuwatan. WOW!

Well, lupakan dulu tentang sejarah kelam Gunung Krakatau karena saat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup menjanjikan bagi wilayah Lampung. Wilayahnya yang tidak jauh dari Jakarta dan pesona alam yang ditawarkan Gunung Anak Krakatau beserta pulau dan laut di sekitarnya begitu indah hingga mampu menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Ya, gunung yang kami kunjungi merupakan gunung yang tumbuh di tempat Gunung Krakatau terdahulu hingga disebut Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau ditemukan pada tahun 1927, menurut petugas penjaga gunung ini, pertumbuhan Anak Krakatau sekitar 6-7 meter per tahun, bayangkan 10 atau 20 tahun lagi sudah sebesar apa ya? Dan akankah kekuatan ledakan Gunung Anak Krakatau menyamai atau bahkan melebihi pendahulunya Gunung Krakatau?

20161113_065225_richtonehdr-01
Foto saat trekking di Gunung Anak Krakatau dengan background Gunung Rakata yang merupakan sisa dari gunung purba, Krakatau. Amazing! (13/11/2016).

Day 1

Aku, Shella, Anggun, Nadiah, Sinta, dan Nitta berangkat tengah malam dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni sekitar dua jam perjalanan, tiket kapal PP sudah include dalam paket trip. Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni kami langsung menuju Dermaga Canti untuk bersih-bersih dan sarapan. Lalu menuju spot pertama, Pulau Sebuku Kecil, untuk berfoto dan pemanasan bagi yang ingin snorkeling di spot Sebuku Besar. Awalnya aku gak mau snorkeling karena gak bisa berenang, tapi setelah dipaksa “Snorkeling yuk, Lan! Sayang banget kalau cuma foto-foto di atas kapal udah jauh-jauh kesini” akhirnya sewa alat snorkeling juga, haha. Tapi seperti biasa, ketika nyemplung ke air langsung teriak-teriak tak jauh beda seperti kucing diceburin ke air! Hahaha, trust me it’s real! Spot pertama FAILED.

Niat awalnya gak snorkeling jadilah foto-foto gini! (12/11/2016)

Selanjutnya kami menuju homestay untuk makan siang, solat, dan beristirahat sebelum melanjutkan petualangan. Homestay-nya cukup bagus lho! Satu rumah bisa digunakan untuk 6-8 orang dimana terdapat dua kamar dan dua kamar mandi juga sofa untuk bersantai. Sorenya kami menuju Pulau Umang-umang untuk berburu sunset, lalu kembali ke homestay untuk makan malam, BBQ, dan istirahat. BBQ memang exclude dari fasilitas yang diberikan sehingga kalau mau join harus membayar sekitar Rp 25.000,- Aku dan rombongan memilih istirahat saja karena Princess lelah.

img_20161121_212636
Pemandangan tepi pantai di Pulau Umang-umang (12/11/2016)
20161112_174804
Sunset at Umang-umang Island

Day 2

Sekitar pukul tiga pagi, kami sudah dibangunkan untuk bersiap menuju ke Gunung Anak Krakatau. Kegiatan hari kedua adalah trekking di Gunung Anak Krakatau yang ditempuh selama kurang lebih tiga jam dari penginapan ke lokasi via laut. Jujur trip kali ini merupakan pertama kalinya bagiku naik kapal, dan perjalanan tiga jam menggunakan kapal nelayan sungguh membuat kepala pusing ditambah ombak saat itu sedang besar hingga beberapa kali air masuk ke dalam kapal melalui celah badan kapal dan beberapa orang sampai muntah. Tapi lucunya kami tetap bisa tertidur saking ngantuknya, hahaha.

Sebelum trekking, kami diberikan arahan terlebih dahulu oleh petugas. Mereka menceritakan sejarah Gunung Anak Krakatau dan apa saja yang tidak boleh kami lakukan selama trekking. FYI, air sumur disana terasa sangat hangat mungkin karena berasal langsung dari mata air gunung api, ya! Trekking ke Gunung Anak Krakatau sungguh melelahkan karena aku jarang berjalan kaki ataupun olahraga. Gunung ini tidak terlalu curam namun juga tidak cukup landai. Salut banget sama bapak petugas disana, bayangkan saja mereka sangat jarang bisa berkomunikasi atau bertemu dengan keluarganya (disana tidak ada sinyal dan kurang lebih setiap empat bulan sekali mereka bisa pergi ke kota) dan bahaya dari muntahan lava Gunung Anak Krakatau bisa mengancam kapan saja tanpa bisa diduga. Pilihannya saat Gunung Anak Krakatau memuntahkan lava hanyalah segera pergi dari sana menggunakan kapal yang sudah disediakan.

Tips : buat kamu yang mau join Krakatau trip harus menyiapkan fisik terlebih dahulu dengan berolahraga atau minimal rajin berjalan kaki.

img-20161115-wa0028-1
Foto bersama rombongan trip (13/11/2016)

Setelah trekking kami menuju spot snorkeling terakhir, Lagoon Cabe. Aku? snorkeling dong! karena merasa sayang sudah sewa alat tetapi tidak dipakai dan kali itupun berhasil meskipun tetap sesekali dipegangi temanku sambil berenang. Aku pun sempat meminta foto underwater tanpa melepas pelampung dan dipegangi guide-nya. At least, aku berani melawan rasa takut meski tetap saja takut, haha. Setelah puas snorkeling di Lagoon Cabe, kami kembali ke homestay untuk bersiap-siap pulang. Kami sampai di Jakarta sekitar jam dua pagi keesokan harinya.

DCIM100GOPROGOPR2188.
This is it! Rame yah fotonya haha (13/11/2016)

20161113_070622_richtonehdr-01

img_20170102_090911
Kami pakai dresscode putih lho! Niat banget, yah? Nah, yang di tengah adalah guide kami selama trip.(12/11/2016)

Selama trip kami berenam dikenal cukup ribet dan berisik hingga dijuluki Geng Princess tetapi akhirnya kami punya cukup banyak foto selama trip, haha. Maybe you can try!

Overall aku kasih rate 4 (dari skala 5) untuk Krakatau Trip bersama Indahnesia. Guide oke, makanan oke, homestay oke, kapal cukup lah, dokumentasi oke, harga paket oke banget, harga sewa alat pun oke, destinasinya oke banget. Recommended!

Cost :

  1. tiket bus Terminal Kp. Rambutan-Pelabuhan Merak PP : Rp   60.000,-
  2. Paket trip 2D1N (promo bayar 5 free 1)                                  : Rp 305.000,-
  3. Alat Snorkeling (untuk 2 hari)                                                  : Rp 100.000,-
  4. Oleh-oleh (disesuaikan budget)                                               : Rp 300.000,-

Bagaimana menurut kalian? cukup murah dan sepadan dengan pengalamannya, kan? So, tunggu apa lagi? Pilihan yang bagus untuk sejenak refreshing tapi tidak terlalu jauh dari Jakarta!

See you on the next trip!

8 Comments

    • ulanhapsari

      Hai Dita, iya keren banget Anak Krakatau tp perjalanan dari homestay ke Anak Krakatau kurang lebih 3 jam naik kapal, harus siap-siap antimo deh hahaha.
      Kalau trekking 45 menit sampai 1 jam kira-kira tergantung kekuatan fisik. Kalau jarang jalan kaki yang jauh dan cepet capek kayak aku pasti makin lama trekking nya hihi

      But lumayan buat escape sebentar dari Ibukota yang semrawut ??

    • ulanhapsari

      Hai Mbak Monda,
      Kapalnya gak terlalu besar tapi cukup untuk sekitar 30 orang Mbak. Monggo dicek langsung ke Instagram krakatautrip nya hehe

    • ulanhapsari

      Hallo Mbak Irma,
      Thank you udah bersedia melipir ke blog aku hehehe. Wah iya, harus kesana Mbak at least sekali seumur hidup hehe

  • RIZKA

    Duhh kren yaahhhhh. Pengeennn
    Tapi, 3 jam ya? Aku gk kebayang aja. Pusingggg. Hehehehe
    Disini nih pasnya. Berakit kehulu berenang ketepian.
    Btw, thanks dah sharing, minimal kan bisa liat disini dulu kalau blum bisa liat langsung. Hehe

Leave a Reply to Monda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *